Refreshing Visiting, Menjelajah Kebun Raya Cibodas

Pagi yang masih diselimuti kegelapan dini hari tak sedikit pun menyurutkan antusiasme 128 siswa kelas VI SDIT Insantama Bogor. Rabu, 21 Mei 2025, pukul 05.15 WIB, suasana di sekitar Batalyon Infanteri (Yonif) 315 sudah riuh rendah dipenuhi tawa dan obrolan.

Mereka bersiap untuk petualangan edukatif dalam agenda Refreshing Visiting ke Kebun Raya Cibodas (KRC), sebuah destinasi yang dipilih karena keindahan alamnya dan koleksi tanaman subtropis langka, seperti diungkap Pak Setyanto, penanggung jawab kegiatan. Tiga armada bus pun siap mengantar rombongan menuju lokasi refreshing visiting.

Pada pukul 05.45 WIB, rombongan bertolak dari titik kumpul. Perjalanan memakan waktu sekitar dua jam. Pukul 07.43 WIB, para peserta tiba di sekitar lokasi Kebun Raya Cibodas. Mendung tipis dan gerimis menyambut kedatangan mereka, namun tidak mengurangi semangat.

Sebelum memulai kegiatan, Pak Marsambas, pendamping siswa, memimpin doa singgah di tempat baru dan doa agar hujan tidak turun di lokasi acara.

“Hal ini untuk menanamkan ketauhidan dan tawakal pada Allah SWT. Karena Allah yang menguasai langit dan bumi,” jelas Pak Sambas, sapaan akrabnya.

Pak Setyanto, sapaan penanggung jawab kegiatan, menambahkan, “Kegiatan refreshing tidak ingin dilepaskan dari perkara spiritual. Ini bisa dilihat dari tujuan visiting. Oleh sebab itu saat berada di tempat baru yang dikunjungi dan menjalankan ritual doa mengalihkan hujan adalah sebagai bentuk bagian pembelajaran yang tidak ingin melepaskan nilai-nilai ajaran Islam.”

 

Siswa berjalan menuju gerbang masuk Kebun Raya Cibodas.

 

Kegiatan Edukatif dan Permainan Menantang

Agenda dilanjutkan dengan shalat Dhuha, menjaga bi’ah shalihah (lingkungan yang baik/shalih) yang selalu ditekankan dalam pendidikan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insantama. Setelah itu, para peserta langsung diarahkan menuju Taman Sakura. Suasana sejuk dengan suhu rata-rata 20 derajat Celcius, pemandangan topografi bergelombang, serta berbukit di ketinggian 1.300 hingga 1.425 meter di atas permukaan laut membuat KRC menjadi pilihan tepat untuk kegiatan ini. Anak-anak tampak takjub dengan keindahan alam yang disuguhkan.

Di Taman Sakura, sebuah permainan mengeluarkan bola dari paralon menjadi tantangan seru yang menguji kerja sama tim. Para peserta harus bahu-membahu memasukkan air dari sungai ke dalam paralon yang telah dilubangi, sambil menutupi lubang-lubang tersebut dengan jari-jari tangan mereka agar air tidak bocor.

Gelak tawa pecah ketika air mengguyur peserta yang berusaha menutupi lubang, menambah keseruan permainan.

“Seru, karena permainan ini membuat kita basah-basahan walaupun agak capek tapi seru sekali. Karena permainan lumayan susah dan butuh effort (usaha) yang banyak,” ujar Zhafirah Naira Hilman, siswa kelas VI B.

Senada dengannya, Ayesha Farzana Salwaa, siswa kelas VI B, menambahkan, “Seru, karena bisa main air dan kelompoknya sekelas sehingga memudahkan kita untuk lebih kompak.”

 

Permainan yang menguji kerja sama tim.

 

Tracking Penuh Pesona dan Keindahan Koleksi Tanaman

Tantangan berikutnya adalah tracking (penjelajahan) sejauh 1,5 km menuju garis finish (akhir) yaitu Gardenia Avenue. Sepanjang perjalanan, pemandangan indah Araucaria Avenue menyambut para peserta.

Kenzi, siswa kelas VI A, berseru, “Wah pemandangannya sangat indah!” saat melintasi deretan pohon Araucaria yang ditanam rapi sepanjang 320 meter. Tanaman asli Brazil yang sudah berusia 153 tahun dan menjulang puluhan meter ini berjumlah 47 pohon, memberikan sensasi seolah berada di luar negeri.

Meskipun rute tracking cukup menantang dengan sudut kemiringan kurang lebih 45 derajat, tidak tampak sedikit pun kelelahan di wajah para peserta. Dengan tekad kuat, kesabaran, dan kekompakan, mereka berhasil mencapai finish.

Hamparan rumput hijau yang diselimuti kabut di lokasi finish membayar lunas rasa lelah selama perjalanan, memicu kegembiraan dan keceriaan. Sebagian peserta segera berganti pakaian untuk persiapan makan siang dan shalat Dzuhur.

 

Semangat para siswa menuju Gardenia Avenue.

 

Setelah shalat Dzuhur, kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi Rumah Kaca. Kebun Raya Cibodas memiliki koleksi tanaman indoor (dalam ruangan) dan outdoor (luar ruangan). Tanaman indoor seperti kaktus, anggrek, dan sukulen disimpan di rumah kaca untuk menjaga suhu agar sesuai dengan habitat aslinya. Para peserta tampak antusias mengamati berbagai jenis tanaman di dalamnya. Meskipun hujan kembali mengguyur, semangat mereka tidak padam untuk menuntaskan seluruh rangkaian kegiatan refreshing visiting ini.

 

Para siswa mengamati tanaman yang ada di rumah kaca.

 

Acara ditutup dengan sesi berbelanja oleh-oleh. Sepanjang jalan dipenuhi oleh kerumunan peserta yang memilih buah tangan untuk keluarga tercinta di rumah. Amsyar, siswa kelas VI E, memilih membeli tanaman. “Karena umi ana sangat menyukai tanaman,” ungkapnya saat ditanya oleh temannya.

 

Para siswa membeli oleh-oleh untuk keluarga tercinta di rumah.

 

Tujuan Mulia di Balik Petualangan

Pada akhir kegiatan, Pak Setyanto mengungkapkan tujuan utama diadakannya kegiatan ini. Pertama, menyegarkan kembali tubuh dan pikiran dengan kegiatan yang menyenangkan dan berkesan setelah siswa melaksanakan ASAJ (Asesmen Sumatif Akhir Jenjang). Kedua, menguatkan pembelajaran kerja sama tim. Ketiga, tadabur alam sebagai ciptaan Allah SWT.

“Perjalanan refreshing visiting SDIT Insantama ke Kebun Raya Cibodas bukan hanya sekadar rekreasi, melainkan juga wadah untuk menumbuhkan rasa syukur, kekompakan, dan ketahanan diri di tengah indahnya ciptaan Allah SWT,” pungkasnya.[] Wiyanto