Gus Choi: Lisan Itu Pengejawantahan Hati

Mudir Tanfidziy Islamic Boarding School (IBS) Ustadz Chairul Annas menyatakan lisan itu pengejawantahan hati.

“Tepatnya, lisan itu menjadi pengejewentahan dari hati kita sehingga kita harus senantiasa menjaga diri dari hal-hal buruk yang akan memasukinya,” ujarnya dalam agenda pekanan Yaumul Muhasabah, Ahad (18/5/2025) di Masjid Pendidikan Insantama.

Untuk memudahkan santri memahami, Gus Choi, begitu sapaan akrab Ustadz Chairul Annas, mengumpamakan hati itu sebagai teko.

“Laksana sebuah teko, ia akan mengeluarkan apa yang ada di dalamnya, apakah itu air putih, kopi, teh dan lain sebagainya. Maka tidaklah mungkin teko itu mengeluarkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang ada di dalamnya,” ungkapnya.

Adapun tontonan, ibarat air yang dimasukan ke dalam teko. Namun sayangnya, ungkap Gus Choi, tontonan hari ini tidak bersifat tuntunan.

Oleh karena itu, ia pun mendorong santri membuat konten positif yang menuntun penontonnya ke jalan Islam.

“Bila diberikan fasilitas hp, laptop, maka jangan menjadi penikmat saja tapi jadikan fasilitas itu sebagai wasilah untuk membuat konten positif dan islami di dunia maya. Kita harus berupaya untuk menjadi konten kreator, jangan hanya mencukupkan diri untuk menjadi penikmat saja karena itu akan merusak fungsi otak,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan santri agar memperbanyak amal shalih. Karena sejatinya manusia saat ini sedang bersafar menuju negeri akhirat.

“Semoga kita semua bisa membiasakan kultur disiplin, kultur taat, kultur untuk senantiasa berada dalam koridor syariat semata, agar kita bisa selamat dalam menjalani kehidupan di dunia ini, dan di akhirat mendapat kebahagiaan,” pungkasnya.[] Mila Sari