Belajar Meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Langit cerah, udara sejuk, dan lapangan sekolah perlahan mulai dipenuhi para siswa yang datang dengan seragam pramuka rapi, langkah mereka penuh semangat dan rasa penasaran. Terdengar pula gema takbir berkumandang dari pengeras suara: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, laa ilaaha illallahu wallahu Akbar, Allahu Akbar walillaahil hamd, Sabtu, (7/6/2025) di SDIT Insantama Bogor.

Hari itu, SDIT Insantama mengadakan kegiatan kurban bukan sekadar seremonial, tapi momentum belajar meneladani sosok mulia: Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as.

Sebelum menuju lokasi penyembelihan, siswa akhwan dan akhwat dikumpulkan dalam kegiatan BSI (Bina Syakhsiyah Islam). Mereka diajak mengingat kembali kisah monumental tentang Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as, kisah tentang ketaatan tanpa syarat dan cinta yang tertinggi pada Allah SWT.

Guru-guru membawakan kisah itu dengan cara interaktif dan menyentuh. Terlihat beberapa siswa terdiam, seolah merenungkan dalam hati, “Seandainya aku yang diuji seperti Ismail, apa aku sanggup?”

Usai sesi BSI, para siswa diarahkan ke lapangan upacara. Di sana, prosesi penyembelihan hewan kurban dimulai. Tahun ini, SIT Insantama menyembelih 8 ekor sapi dan 22 ekor domba. Sebuah angka yang menunjukkan semangat berbagi dan partisipasi luar biasa dari keluarga besar sekolah.

Anak-anak menyaksikan dengan takjub bagaimana proses penyembelihan dilakukan sesuai syariat. Mulai dari penyembelihan, pengulitan, hingga proses pemotongan dan pembungkusan daging, semua ditampilkan dengan edukatif. Beberapa siswa bahkan ikut mencoba dalam pengulitan daging dengan antusias.

Kegiatan semakin seru ketika siswa-siswi diajak untuk membakar sate dari daging kurban. Suara tawa dan aroma daging bakar mulai mengisi udara. Salah satu momen paling berkesan datang dari Ali, siswa kelas 4B, yang dengan penuh semangat mengipas sate sambil berkata, “Satenya harus dibalik biar enggak gosong!”

Tangan kecil itu mungkin belum mahir memanggang, tapi semangatnya telah membakar satu hal penting yaitu rasa syukur dan kebahagiaan dalam berbagi.[] Nevtika Herni